Jumat, 16 November 2018

GP Ansor Anak Ranting Pasirandu 03 Akan Menyelenggarakan Pelantikan Masa Khidmat Tahun 2019 - 2024

GP Ansor ( Gerakan Pemuda Ansor ) Anak Ranting Pasirandu 03




GP Ansor sebagai Organisasi Pemuda terbesar di Nusantara Bahkan Mancanegara Ini ,  kembali Akan menguatkan institusi kelembagaanya dengan melantik  32 Anggota Anak Ranting Pasirandu Masa Khidmat 2019 - 2024 Pada Tanggal (13/01/19)

Acara yang akan di Gelar Di Lapangan Sepak Bola Pasirandu tersebut bertemakan "Merawat Kebinekaan dalam bingkai Keberagamaan". Tema tersebut sengaja diambil dalam rangka merespon situasi nasional yang cukup pelik, terutama terkait dengan kebinekaan dan toleransi.

IRFAN ALFIANDI Selaku Ketua Anak Ranting Pasirandu menyampaikan bahwa acara tersebut juga dirangkai dengan ISTIGHOSAH & PEMBACAAN MAULID BARZANJI Serta Dialog Kebangsaan.

IRFAN ALFIANDI ( Koyom ) juga menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan tersebut dimaksudkan untuk melakukan konsolidasi organisasi dalam rangka kemandirian organisasi serta membangun militansi kader. "Ke depan, GP Ansor harus menjadi organisasi yang mandiri dan terus memberikan pengabdian kepada masyarakat," ucapnya melalui rapat pembentukan Anak Ranting Pasirandu ( 17/09/18 )

IRFAN juga berharap kader Ansor mampu menjadi pribadi yang unggul, memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, berkepribadian unggul, berakhlak mulia dan rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.

"Kader Ansor harus memiliki paradigma terlatih, terampil dan berdaya guna dan memiliki kesadaran bahwa keterlibatannya di dalam organisasi Ansor mampu menjadi agen pembaharu bagi masyarakat disekitarnya," 


SIDKON MURDIONO Selaku Ketua Pelaksana Kegiatan, mengatakan kegiatan ini merupakan upaya pembelajaran dan pemberdayaan yang dilakukan secara berjenjang, mulai dari yang paling dasar, lanjutan dan tinggi.

"Hal ini guna mempersiapkan kader yang mampu meneruskan estafet perjuangan organisasi NU yang dapat menjawab tantangan perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.

Acara ini juga yang Insyaallah Akan Dihadiri undangan dari berbagai latar belakang, Seperti organisasi kepemudaan, pimpinan pesantren, pengurus organisasi Nahdatul Ulama , serta unsur pemerintahan daerah di Kabupaten Tangerang.

Dan Acara Tersebut Juga Insyaallah Akan Di Hadiri dan Dilantik Langsung Oleh K.H Ahmad Muwafiq ( Gus Muwafiq - Yogyakarta ) Beliau adalah salah satu Ulama Nu dan Orator NU. Juga Akan Dilaksanakan Istighosah yang akan dipimpin Langsung Oleh ( Abuya Muhtadi Dimyati - Cidahu ) Atau Sering Disapa Dengan ( Abah Muh ) , Sosok Ulama NU Kharismatik 

Akan diselenggarakan Pada :

Hari        :   Minggu
Tgl          :   13 Januari 2019
Pukul     :    18:00 WIB
Tempat  :    Lapangan Sepak Bola Pasirandu Rt 04 Rw 03 Kel.Kadu Kec.Curug Kab.Tangerang - Banten







K.H Ahmad Muwafiq ( Gus Muwafiq - Yogyakarta )




Abuya Muhtadi Dimyati ( Abah Muh - Cidahu )



Minggu, 11 November 2018

GP Ansor Anak Ranting Pasirandu , Kini Jadi Tuan Rumah Dalam Acara Pekan Amaliyah Ramadhan ( PAR )


Sejak berdirinya GP Ansor di Desa Kadu Kec. Curug – Kab. Tangerang, telah rutin diselenggarakan event Pekan Amaliyah Romadhon (PAR) yang diisi dengan berbagai perlombaan selama 1 (satu) minggu di bulan puasa.
Masyarakat sekitar sangat antusias serta terhibur dalam mengikuti dan menghadiri berbagai perlombaan yang mulai dari Lomba Membaca Kitab Kuning, Qiroatul Qur’an, Cerdas Cermat, Busana Muslim, Lomba Adzan, Lomba Kaligrafi, Qosidah dan lain sebagainya.
Ketua Pelaksana tahun ini yang digelar di Yayasan Assalam Pasirandu, Ustadz Ahmad Suhendra menjelaskan ada 16 kategori perlombaan yang dilaksanakan oleh panitia. Dan yang paling meriah adalah lomba Qosidah yang diikuti oleh peserta dari tim se-Jabodetabek.
Ketua GP Ansor Ranting Desa Kadu Kholid Abdur Rohman juga menyampaikan bahwa kegiatan rutin tersebut akan terus dilaksanakan walaupun kepengurusannya sudah berganti.
“Kegiatan PAR yang sangat bermanfaat ini akan terus dilaksanakan agar menjadi rutinitas turun-temurun walau nanti sudah berganti kepengurusan. Kami akan terus bahu membahu bersama-sama dengan berbagai elemen masyarakat untuk terus mensukseskan kegiatan yang selalu dinanti oleh masyarakat selama di bulan romadhon ini,” terangnya.
Sementara itu Ketua GP Ansor Kec. Curug M. Asdiansyah, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua Ranting GP Ansor Desa Kadu turut menyampaikan dalam sambutannya di pembukaan acara tersebut.
“Tujuan diselenggarakannya kegiatan PAR ini adalah salah satu siasat Pemuda Ansor untuk merangsang masyarakat agar memiliki semangat dan keinginan yang tinggi dalam menghidupi Majlis-Majlis Ta’lim dan Pondok-Pondok Pesantren yang ada di wilayah sekitar.
Karena di Majlis Ta’lim dan Pesantren itulah tempat mencetak generasi umat dan generasi bangsa yang baik,” pungkas Asdiansyah yang akrab dipanggil Meonk.




https://gpansoranakrantingpasirandu03.blogspot.com/?m=1

Struktur Kepengurusan GP Ansor Anak Ranting Pasirandu

Gerakan Pemuda Ansor ( GP Ansor ) Anak Rantinng Pasirandu Salah Satu Anak Ranting Dari Kepemimpinan GP Ansor Ranting Kadu.

Diantara Kepemimpinan , Anggota  dan Penasehat GP Ansor Anak Ranting Pasirandu Ialah Sebagai Berikut :



KETUA          : IRFAN ALFIANDI
WAKIL           : SIDKON MURDIONO
SEKRETARIS : KHAERUL FAJRI
BENDAHARA : MAMAN DJUMADI

JAJARAN PENASEHAT :
1. AHYANI ANNIBANI M.M
2. H.SUPRIYADI (KETUA MUI)
3. RW SURYADI (KETUA RW)
4. H. SUEB (TOKOH)
5. H.KHAERUL SOLEH (TOKOH)

BIDANG DAKWAH :
1. FARHAN AL-GHIFARI
2. RAFLI
3. M.RAIHAN ALFI
4. BUDI JUNIANTORO
5. IHWAN
6. FIKRI

BIDANG ORGANISASI :
1. MUHAMAD FURQON
2. EGI PERMANA
3. ZULFI ARDIANSYAH
4. M.ABDUL GANI

BIDANG OLAHRAGA :
1. JEFRI JAYADIH
2. IRFAN WAHYUDI
3. EDI WALUYO
4. M.RIZKI UBAIDILAH
5. RESTU

BIDANG HUMAS :
1. MUHAMAD NABIL
2. MUHAMAD NURDIN
3. ERDI ARDIANSYAH
4. SAHIDIN
5. SANDI AFRIANSYAH
6. IRGI

BIDANG SENI & BUDAYA :
1. KURNIAWAN
2. ILHAM RAWHILLAH
3. PUTRA HADI WIJAYA
4. HILAL
5. MUHAMAD ISMAIL
6. AMIN

BIDANG EKONOMI :
1. SAMINGAN
2. MUHAMAD NURSALIM
3. MUHAMMAD NAZARUDIN
4. M.NUROHMAN
5. HAIKAL HANDOYO






Salam satu komando , GP Ansor Anak Ranting Pasirandu 03

Sejarah Lahir Dan Berdirinya Gerakan Pemuda Ansor ( GP ANSOR )

Sejarah Lahir Dan Berdirinya Gerakan Pemuda Ansor



Kelahiran Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) diwarnai oleh semangat perjuangan, nasionalisme, pembebasan, dan epos kepahlawanan. GP Ansor terlahir dalam suasana keterpaduan antara kepeloporan pemuda pasca-Sumpah Pemuda, semangat kebangsaan, kerakyatan, dan sekaligus spirit keagamaan.
<>Karenanya, kisah Laskar Hizbullah, Barisan Kepanduan Ansor, dan Banser (Barisan Serbaguna) sebagai bentuk perjuangan Ansor nyaris melegenda. Terutama, saat perjuangan fisik melawan penjajahan dan penumpasan G 30 S/PKI, peran Ansor sangat menonjol.

Ansor dilahirkan dari rahim Nahdlatul Ulama (NU) dari situasi ”konflik” internal dan tuntutan kebutuhan alamiah. Berawal dari perbedaan antara tokoh tradisional dan tokoh modernis yang muncul di tubuh Nahdlatul Wathan, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pendidikan Islam, pembinaan mubaligh, dan pembinaan kader. KH Abdul Wahab Hasbullah, tokoh tradisional dan KH Mas Mansyur yang berhaluan modernis, akhirnya menempuh arus gerakan yang berbeda justru saat tengah tumbuhnya semangat untuk mendirikan organisasi kepemudaan Islam.

Dua tahun setelah perpecahan itu, pada 1924 para pemuda yang mendukung KH Abdul Wahab –yang kemudian menjadi pendiri NU– membentuk wadah dengan nama Syubbanul Wathan (Pemuda Tanah Air). Organisasi inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Gerakan Pemuda Ansor setelah sebelumnya mengalami perubahan nama seperti Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO).

Nama Ansor ini merupakan saran KH. Abdul Wahab, “ulama besar” sekaligus guru besar kaum muda saat itu, yang diambil dari nama kehormatan yang diberikan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Madinah yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan agama Allah. Dengan demikian ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah serta tauladan terhadap sikap, perilaku dan semangat perjuangan para sahabat Nabi yang mendapat predikat Ansor tersebut. Gerakan ANO (yang kelak disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagi penolong, pejuang dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).

Meski ANO dinyatakan sebagai bagian dari NU, secara formal organisatoris belum tercantum dalam struktur organisasi NU. Hubungan ANO dengan NU saat itu masih bersifat hubungan pribadi antar tokoh. Baru pada Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, tepatnya pada tanggal 10 Muharram 1353 H atau 24 April 1934, ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: Ketua H.M. Thohir Bakri; Wakil Ketua Abdullah Oebayd; Sekretaris H. Achmad Barawi dan Abdus Salam.

Dalam perkembangannya secara diam-diam khususnya ANO Cabang Malang, mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut Banoe (Barisan Ansor Nahdlatul Oelama) yang kelak disebut BANSER (Barisan Serbaguna). Dalam Kongres II ANO di Malang tahun 1937. Di Kongres ini, Banoe menunjukkan kebolehan pertamakalinya dalam baris berbaris dengan mengenakan seragam dengan Komandan Moh. Syamsul Islam yang juga Ketua ANO Cabang Malang. Sedangkan instruktur umum Banoe Malang adalah Mayor TNI Hamid Rusydi, tokoh yang namaya tetap dikenang dan bahkan diabadikan sebagai sama salah satu jalan di kota Malang.

Salah satu keputusan penting Kongres II ANO di Malang tersebut adalah didirikannya Banoe di tiap cabang ANO. Selain itu, menyempurnakan Anggaran Rumah Tangga ANO terutama yang menyangkut soal Banoe.

Pada masa pendudukan Jepang organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh pemerintah kolonial Jepang termasuk ANO. Setelah revolusi fisik (1945 – 1949) usai, tokoh ANO Surabaya, Moh. Chusaini Tiway, melempar mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO. Ide ini mendapat sambutan positif dari KH. Wachid Hasyim, Menteri Agama RIS kala itu, maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru Gerakan Pemuda Ansor, disingkat Pemuda Ansor (kini lebih pupuler disingkat GP Ansor).

GP Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat ini telah berkembang memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat desa. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus BANSER (Barisan Ansor Serbaguna) yang memiliki kualitas dan kekuatan tersendiri di tengah masyarakat.

Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan mobilitas sosial, politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang stategis dalm setiap pergantian kepemimpinan nasional. (Dari berbagai sumber)

Foto: Para tokoh Muda yang tergabung dalam organisasi pemuda Syubbanul Wathan (Pemuda Tanh Air) berpose di depan gedungnya di Kawatan, Surabaya.